OLAH RAGA
11 Oktober, 2015 - 17:44
BANDUNG, (PRLM).-Unit Taekwondo Bandung Inten (TBI) A masih menjadi yang terkuat, setelah kembali meraih gelar juara umum Kejuaraan Taekwondo Wali Kota Bandung Cup XIV Tahun 2015, di Tennis Hall Telkom University, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Minggu (11/10/2015).
Pada kejuaraan tersebut TBI A meraih medali 21 medali emas, 3 medali perak, dan 9 medali perunggu. Sementara peringkat kedua ditempati Reborn dengan 12 emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Posisi ketiga diraih BTTC-A dengan raihan 10 emas, 3 perak, dan 5 perunggu.
Dengan hasil tersebut tim TBI-A, mencetak hattrick setelah tiga kali secara berturut-turut mampu mempertahankan gelar juara umum Kejuaraan Taekwondo Piala Wali Kota Bandung.
Sementara itu untuk taekwondoin asal TBI A Mirai Suchaila meraih gelar atlet terbaik junior putri. Sementara untuk ketegori atlet terbaik junior putra diraih oleh taekwondoin unit Metro Habib Nur Fikri.
Taekwondoin asal unit BTTC Rifqy, pada kejuaraan ini meraih gelar at;et terbaik untuk kategori senior putra. Sementara atlet terbaik senior putri direbut taekwondoin LPKIA Nurul Fadillah.
Atlet terbaik kategori kadet putri diraih Nabila Nurwulan dari unit OKE, diikuti Dimas Alldynio asal unit RBT Rancaloa yang tanpa diduga meraih gelar atlet terbaik kadet putra pada kejuaraan ini.
Kategori atlet terbaik super kadet A putra diraih tekondoin unit Reborn M. Faza Umaro, sementara untuk kategori putri Salma Ayu Kartini mampu meraih predikat atlet terbaik untuk pertama kalinya.
Unit STG juga berhasil menempatkan taekwondoinnya meraih predikat atletter baik super kadet B putra melalui Fauzan. Sementara untuk kategori putri diraih Sausan Annisa dari unit CTC Kartika.
Untuk atlet terbaik putra super kadet C Rafi Garnida dari Gagas Ceria mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya, diikui Annisa Amalia dari unit Pelita yang meraih atlet terbaik super kadet C putri.
Predikat atlet terbaik nomor poomsae putra berhasil diraih M. Ramadhan yang memperkuat unit SDPN, sedangkan Wulan Kusuma asal unit TSTC meraih predikat atlet terbaik poomase putri.
Predikat atlet terbaik nomor poomsae putra berhasil diraih M. Ramadhan yang memperkuat unit SDPN, sedangkan Wulan Kusuma asal unit TSTC meraih predikat atlet terbaik poomase putri.
Pada kejuaraan ini TBI-A memang mampu mendominasi partai final di beberapa kelas, sehingga semakin memperbesar peluang untuk mempertahankan gelar juara umum.
Dari 21 medali emas yang diraih, beberapa diantaranya diraih oleh atlet-atlet junior yang memang dibina secara serius untuk bisa menjadi atlet andalan Kota Bandung masa depan.
Taekwondoin TBI-A Rasya Rian menyumbangkan medali emas pada nomor kyorugi super kadet B u-28 kg putra, setelah di final mengalahkan lawannya asl unit CTC Kartika-A Rahmat Raiyadan.
Hal yang sama juga diraih Kesya Reina Khanza yang menyumbangkan medali emas untuk TBI-A, saat berlaga pada kelas super kadet A U-20 kg putri. Kesya mampu menang angka 9-7 atas lawannya RaNia asal unit TNG-STTT.
Medali emas juga diraih taekwondoin TBI-A lainnya Hisma Azzahra yang berlaga di kelas kadet putri U-51 kg, setelah mengalahkan Alyssa Azkar dari unit Metro A dengan skor 8-6.
Kemenangan juga diraih M. Hiban, yang juga turut menyumbangkan medali emas kelas junior putra U-73 kg. Hiban mampu mengalakan M. Akbar dari unit GTK-1, yang akhirnya meraih medali perak.
Sekertaris Umum (Sekum) pengcab Taekwondo Indonesia (TI) Kota Bandung Dedi Heryadi mengatakan, dari hasil kejuaraan ini juga menjadi awal untuk menyeleksi atlet-atlet potensial yang nantinya akan disiapkan untuk Porda XIII/2018 di Kabupaten Bogor.
“Melihat jumlah peserta yang begitu besar, untuk kejuaraan tahun depan rencananya akan ada penambahan jumlah peserta. Jumlah tahun ini peserta mencapai 950 orang lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 800-an peserta,” katanya.
Dedi menuturkan melihat kemampuan yang ditunjukan oleh taekwondoin pemula yang turun di kelas kadet, hampir semuanya telah memiliki teknik serta kemampuan yang sangat bagus, baik dilihat dari pukulan maupun tendangan.
“Mental para atlet pemula di kelas kadet ini juga sudah terbangun sejak dini, mereka bahkan saat terkena pukulan atau tendangan bisa bangkit kembali. Ini menunjukan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh unit-unit di Kota Bandung sudah semakin baik tidak hanya dari segi teknik tetapi juga dalam membangun karakter atletnya,” ujarnya. (Irfan Subhan/A-89)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar